Sejarah Virus Flu H1N1
Virus flu jenis baru H1N1 yang kini tersebar di seluruh dunia, meskipun belum membawa dampak terhadap kegiatan normal sehari–hari masyarakat manusia, namun kecepatan penyebarannya, sungguh sangat menakutkan bagi umat manusia.
Menurut suatu survei internet yang dilakukan oleh tim survei pendapat masyarakat di RRT, jika di dalam negeri timbul kasus H1N1 tipe-A, dari total 542 responden, lebih dari setengah di antaranya menyatakan, mereka akan sangat khawatir akan hal itu. Lalu darimanakah asal virus wabah flu jenis baru ini? Apakah hubungannya dengan flu burung atau flu babi? Bencana apakah yang akan diakibatkan olehwabah flu ini?
23 April media massa dunia untuk pertama kalinya memberitakan secara terbuka merebaknya sejenis penyakit menular di Meksiko. Dari 60 jasad korban yang berusia muda dan menengah diperoleh jenis virus flu babi, seiring dengan berbagai kasus yang terus bermunculan di berbagai negara dunia, istilah Swine Flu pun dengan cepat telah menyebar ke seluruh dunia.
24 April, badan WHO mengumumkan bahwa penyebab penyakit tersebut kemungkinan adalah virus menular flu H1N1.
25 April, Meksiko mengumumkan dihentikannya semua kegiatan untuk sementara untuk mengurangi terjadinya penularan.
28 April, setelah menyerang Amerika Utara dan Eropa, wabah flu mulai merangsek ke wilayah Asia, di hari yang sama WHO telah meningkatkan tingkat kewaspadaan terhadap wabah ini hingga ke level 4.
29 April, karena untuk pertama kalinya di Amerika Serikat didapati kasus penularan antara manusia dengan manusia, tingkat kewaspadaan terhadap wabah ditingkatkan lagi menjadi level 5, hanya terpaut satu level saja dari tingkat kewaspadaan tertinggi.
Di saat bersamaan manusia mulai mengenal lebih jelas, wabah kali ini bukan disebabkan oleh flu babi, melainkan virus menular jenis baru yang terbentuk dari mutasi gen 3 jenis virus terdahulu yakni flu babi, flu burung, dan flu manusia, sehingga lebih pantas dinamakan “flu menular H1N1 tipe-A”.
Hingga 22 Mei, sebanyak 42 negara telah melaporkan kasus ter-jangkitnya virus jenis baru H1N1 sebanyak 11.168 kasus, termasuk 86 di antaranya meninggal dunia, dan 75 di antaranya meninggal di Meksiko. Seiring dengan dibukanya kembali gedung opera komersil Meksiko, banyak orang kemudian melepaskan nafas lega.
Karena adanya penggunaan “Tamiflu” dan obat –obatan anti virus lainnya, manusia mensyukuri bahwa virus menular ini meskipun memiliki daya tular yang sangat kuat, tapi tidak begitu mematikan.
Namun para pakar memperingatkan, menurut karakteristik wabah flu terdahulu, mungkin sekali masih akan ada gelombang virus kedua atau bahkan juga ketiga yang jauh lebih mematikan, penderitaan bagi umat manusia yang disebabkan oleh virus menular Spanyol pada 90-an, kembali diusung ke hadapan manusia.
Virus: Pasangan yang terus mengikuti umat manusia
Virus adalah jasad makhluk hidup terkecil dalam makhluk mikro organisme. Virus tidak hanya tidak memiliki struktur sel, sebagian besar juga hanya mengandung satu jenis DNA atau RNA dan protein.
Virus memiliki sifat menumpang hidup secara khusus, berdasarkan tempat menumpang hidupnya yang berbeda-beda, dapat dibedakan menjadi virus hewan, virus tanaman, virus bakteri, bakal virus dan berbagai jenis lainnya.
Bentuk dan ukuran virus pun beraneka ragam, meskipun virus sangat kecil, namun dapat mengakibatkan berbagai penyakit dan komplikasi pada manusia. Jauh sebelum manusia eksis di dunia ini, virus sudah ada, banyak ilmuwan yang percaya, ada sebagian virus bahkan berasal dari angkasa luar.
Selama lebih seratus tahun belakangan ini umat manusia telah mengalami 7 kali wabah flu berskala besar, yakni:
1889 – 1890 wabah flu Rusia (jenis virus: H2N2 tipe-A) dengan angka kematian mencapai 1 juta orang.
1918 – 1920 wabah flu Spanyol (virus H1N1 tipe-A) dengan angka kematian dunia mencapai 25 – 90 juta orang.
1957 – 1958 wabah flu Asia (virus H2N2 tipe-A) dengan angka kematian 1 juta orang.
1968 – 1969 wabah flu Hong Kong (virus H3N2 tipe-A) korban meninggal mencapai jutaan.
November 1999 – April 2000 wabah flu di seluruh dunia (virus jenis H3N2 tipe-A).
Dan yang terakhir adalah se-rangan mendadak viruswabah flu kali ini, April 2009 yang mencakup seluruh dunia (virus jenis H1N1 tipe-A).
Menurut suatu survei internet yang dilakukan oleh tim survei pendapat masyarakat di RRT, jika di dalam negeri timbul kasus H1N1 tipe-A, dari total 542 responden, lebih dari setengah di antaranya menyatakan, mereka akan sangat khawatir akan hal itu. Lalu darimanakah asal virus wabah flu jenis baru ini? Apakah hubungannya dengan flu burung atau flu babi? Bencana apakah yang akan diakibatkan olehwabah flu ini?
23 April media massa dunia untuk pertama kalinya memberitakan secara terbuka merebaknya sejenis penyakit menular di Meksiko. Dari 60 jasad korban yang berusia muda dan menengah diperoleh jenis virus flu babi, seiring dengan berbagai kasus yang terus bermunculan di berbagai negara dunia, istilah Swine Flu pun dengan cepat telah menyebar ke seluruh dunia.
24 April, badan WHO mengumumkan bahwa penyebab penyakit tersebut kemungkinan adalah virus menular flu H1N1.
25 April, Meksiko mengumumkan dihentikannya semua kegiatan untuk sementara untuk mengurangi terjadinya penularan.
28 April, setelah menyerang Amerika Utara dan Eropa, wabah flu mulai merangsek ke wilayah Asia, di hari yang sama WHO telah meningkatkan tingkat kewaspadaan terhadap wabah ini hingga ke level 4.
29 April, karena untuk pertama kalinya di Amerika Serikat didapati kasus penularan antara manusia dengan manusia, tingkat kewaspadaan terhadap wabah ditingkatkan lagi menjadi level 5, hanya terpaut satu level saja dari tingkat kewaspadaan tertinggi.
Di saat bersamaan manusia mulai mengenal lebih jelas, wabah kali ini bukan disebabkan oleh flu babi, melainkan virus menular jenis baru yang terbentuk dari mutasi gen 3 jenis virus terdahulu yakni flu babi, flu burung, dan flu manusia, sehingga lebih pantas dinamakan “flu menular H1N1 tipe-A”.
Hingga 22 Mei, sebanyak 42 negara telah melaporkan kasus ter-jangkitnya virus jenis baru H1N1 sebanyak 11.168 kasus, termasuk 86 di antaranya meninggal dunia, dan 75 di antaranya meninggal di Meksiko. Seiring dengan dibukanya kembali gedung opera komersil Meksiko, banyak orang kemudian melepaskan nafas lega.
Karena adanya penggunaan “Tamiflu” dan obat –obatan anti virus lainnya, manusia mensyukuri bahwa virus menular ini meskipun memiliki daya tular yang sangat kuat, tapi tidak begitu mematikan.
Namun para pakar memperingatkan, menurut karakteristik wabah flu terdahulu, mungkin sekali masih akan ada gelombang virus kedua atau bahkan juga ketiga yang jauh lebih mematikan, penderitaan bagi umat manusia yang disebabkan oleh virus menular Spanyol pada 90-an, kembali diusung ke hadapan manusia.
Virus: Pasangan yang terus mengikuti umat manusia
Virus adalah jasad makhluk hidup terkecil dalam makhluk mikro organisme. Virus tidak hanya tidak memiliki struktur sel, sebagian besar juga hanya mengandung satu jenis DNA atau RNA dan protein.
Virus memiliki sifat menumpang hidup secara khusus, berdasarkan tempat menumpang hidupnya yang berbeda-beda, dapat dibedakan menjadi virus hewan, virus tanaman, virus bakteri, bakal virus dan berbagai jenis lainnya.
Bentuk dan ukuran virus pun beraneka ragam, meskipun virus sangat kecil, namun dapat mengakibatkan berbagai penyakit dan komplikasi pada manusia. Jauh sebelum manusia eksis di dunia ini, virus sudah ada, banyak ilmuwan yang percaya, ada sebagian virus bahkan berasal dari angkasa luar.
Selama lebih seratus tahun belakangan ini umat manusia telah mengalami 7 kali wabah flu berskala besar, yakni:
1889 – 1890 wabah flu Rusia (jenis virus: H2N2 tipe-A) dengan angka kematian mencapai 1 juta orang.
1918 – 1920 wabah flu Spanyol (virus H1N1 tipe-A) dengan angka kematian dunia mencapai 25 – 90 juta orang.
1957 – 1958 wabah flu Asia (virus H2N2 tipe-A) dengan angka kematian 1 juta orang.
1968 – 1969 wabah flu Hong Kong (virus H3N2 tipe-A) korban meninggal mencapai jutaan.
November 1999 – April 2000 wabah flu di seluruh dunia (virus jenis H3N2 tipe-A).
Dan yang terakhir adalah se-rangan mendadak viruswabah flu kali ini, April 2009 yang mencakup seluruh dunia (virus jenis H1N1 tipe-A).
No comments:
Post a Comment